(pengarang: Henry Sujaya Lie)
Saya sedang mikirin apa ya..yang mesti ditulis buat kolom besok.
Lalu tiba-tiba mata saya tertumbuk pada mailbox saya, hmm ada email
masuk. Wah, judulnya aneh “Request For Transfer” - saya pikir
kekurangan uang apa ya? Jadi saya buka. Isinya bagus sekali, saya
terjemahin dari teks aslinya (bahasa Inggris) seperti di bawah:
___________________________
REQUEST FOR TRANSFER (Permohonan Pindah)
Kepada: Panglima Angkatan Bersenjata Rohani, Yesus Kristus
Dengan Hormat,
Saya menulis ini untuk meminta Anda memindahkan saya ke pekerjaan
administrasi. Saya mengajukan ini dengan beberapa alasan: Saya memulai
karir saya sebagai prajurit, namun karena beratnya peperangan, Anda
telah dengan cepat mempromosikan saya. Anda telah mengangkat saya
menjadi kapten dan memberikan tanggung jawab yang sangat besar.
Ada begitu banyak prajurit di bawah saya, dan saya terus menerus
dipanggil untuk memberikan nasehat, membuat keputusan dan mencari
penyelesaian masalah. Anda telah menempatkan saya sebagai kapten, walau
saya tahu kemampuan saya cuma seorang prajurit.
Saya menyadari bahwa Anda telah menjanjikan untuk memenuhi segala
kebutuhan saya untuk peperangan. Tapi, Jenderal, saya ingin
memberitahukan gambaran yang sesungguhnya. Seragam saya yang dulunya
rapi dan licin, kini telah dipenuhi dengan noda darah dari orang-orang
yang saya tolong. Sol sepatu saya sudah aus dan rusak, karena dipakai
berjalan bermil-mil untuk mengunjungi anak buah saya. Senjata saya
sudah menjadi usang dan aus karena peperangan yang terus menerus dengan
musuh. Bahkan buku petunjuk yang saya punya, sudah robek-robek karena
dipakai terus menerus. Huruf-hurufnya sudah menjadi lapur sebagian.
Anda telah berjanji untuk bersama-sama saya selalu di medan perang,
tetapi gemuruh peperangan sangatlah memekakkan dan suasananya begitu
riuh dan kacau, saya tidak dapat mendengar atau melihat Anda. Saya
merasa sendiri dan kesepian. Saya lelah. Saya putus harapan. Saya
letih. Saya tetap ingin berbakti bagi Anda, tapi saya mohon dengan
rendah hati untuk turun pangkat. Jadikan saya pembersih WC atau petugas
administrasi. Pokoknya, asalkan saya keluar dari medan perang,
tolonglah saya, Jenderal.
Tertanda,
Tentara yang Lelah
___________________________
Pahlawan yang Setia tapi Lelah
Kepada: Tentara yang Lelah, Angkatan Bersenjata Rohani
Di: Medan Perang
Perihal: Permohonan Pindah
Dengan Hormat,
Permohonan pindah dari Saudara telah ditolak. Saya mengajukan keberatan
karena: Saudara dibutuhkan untuk peperangan ini. Saya telah memilih
Saudara, dan Saya akan memenuhi segala janji saya untuk memenuhi
keperluan Saudara. Saudara tidak perlu turun pangkat atau dipindah.
(Saudara tidak cocok untuk membersihkan WC). Saudara membutuhkan sesi
khusus P&P atau Pembaharuan dan Pencurahan.
Saya telah menyiapkan sebuah tenda di medan perang yang kedap dari
segala hiruk pikuk medan perang, dan akan dijaga ketat oleh sebatalyon
pasukan elite. Saya akan bertemu dengan Saudara di sana, dan Saya akan
memberikan Saudara istirahat. Saya akan mengganti segala yang lama dan
usang, dan akan membuat segala sesuatu baru.
Saudara sudah terluka dalam peperangan. Luka-lukamu terlihat, bukan
hanya dari luar, bahkan luka di dalam pun Saya tahu. Saudara perlu
disembuhkan, dan Saya akan menyembuhkan Saudara. Saudara telah menjadi
lemah di medan perang, dan perlu dikuatkan kembali. Saya akan
menguatkan Saudara dan menjadi sumber kekuatan Saudara. Saya akan
mencurahkan bagi Saudara kemampuan dan percaya diri. Perkataan Saya
akan menyalakan kembali dan memperbaharui cintamu, semangatmu dan
geloramu.
Segera melapor kepada saya, walau Saudara terkoyak dan habis. Saya akan mengisimu kembali.
Dengan penuh belas kasihan,
Panglima Angkatan Bersenjata,
Yesus Kristus
___________________________
Kemarin
makan siang selepas kebaktian gereja, seorang teman bercerita tentang
kasus beberapa orang yang akhirnya meninggalkan pelayanan dan gereja,
walaupun dulunya berapi-api melayani. “Dengan kacamata umum, biasanya
mereka akan di-cap dan di-nodai sebagai sosok yang negatif, ga setia,
dan sebagainya,” ujarnya. “Tapi apakah ada yang tahu, pergumulan yang
dia hadapi waktu pelayanan, permasalahan dia, kekeringan dia, dan lain
sebagainya, yang mengakibatkan dia akhirnya sampai begitu?”
Saya cuma nyengir. Nyengir sedih maksudnya. Saya mengerti maksudnya.
Dalam pelayanan mungkin lebih mudah untuk bertanya, “Halo..halo..kok
tugas pelayanan belum selesai?” atau “Kalau maen itu mbok yang bener ya
nadanya” daripada bertanya, “Halo, apa kabar? Gimana kehidupan
rohanimu? Keluarga baik-baik? Kamu ada masalah ngga?”
Seringkali atas nama pelayanan kita mengabaikan arti pelayanan itu
sendiri. Pelayanan dari kata “layan”, artinya kita melayani. Tapi
manakala sudah sedemikian “maju” kemudian malah kehilangan esensi
“layan” tersebut.
Eugene Peterson dalam terjemahan Alkitab “The Message” Mat 6:17
menulis, “He won’t overlook what you are doing; he’ll reward you well.”
Tuhan ngga akan luput tahu apa yang kamu kerjain, Dia pasti akan
membalas berlimpah.
Frenz, mungkin ada di antara kamu yang banyak melayani di belakang
panggung. Mungkin kamu bukan selebritis pelayanan. Boro-boro dipuji
atau diketahui orang, dimarah-marahin sih, kenyang. Mungkin orang ga
pernah hargai kamu. Mungkin pendeta, gembala atau sederetan jabatan
lain ga pernah merhatiin kamu kecuali kalau pas marahin doang, but
frenz ingatlah bahwa Tuhan tahu, kok. Mungkin kita ngga selalu tahu
bahwa Dia ada di medan perang, tapi ngga apa-apa, yang penting Tuhan
tahu kamu ada di medan perang karena Dia ada di samping kita, nyatanya.
So, kalo kamu cape. Kalo kamu lelah. Kalo kamu udah pengen quit.
Lihat pada Tuhan, Sang Panglima Tertinggi. Kekuatanmu ada dari Dia.
Penghormatan, pangkat, penghiburan ga perlu dari mana-mana, kecuali
dari Dia.
Frenz, kalo kamu lelah. Kalo kamu terluka..
Masuk ke tenda peristirahatanNya. Dia yang tahu segala lukamu. Dia
yang akan menyembuhkan. Menguatkan. Menghiburkan. Memperbaharui.
______________________________
Singapore, 24 May 2005
Teruntuk semua tentara yang lelah di medan perang. Keep it up, guys!!!!! Never give up!!!!!!
[From:cro55.wordpress.com]